Perjalanan Panjang menuju Diagnosa Yang Tepat (Ettyka Firmina)
Saya, Ettyka Rachdya, Lupus sejak 2002. Sekitar 4 tahun yang lalu, semasa saya masih bekerja di Jakarta. Saya merasakan demam tinggi selama semingu dan sakit di persendian serta pusing2 dan sariawan yang tidak hilang2. Dan saya perhatikan kalo keluar dari kamar dan terkena sinar, saya tidak bisa. Singkatnya, saya berobat ke RS Carolus di Jakarta dan ditangani oleh dr Jimmy P, seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Saya diminta ‘menginap’ di RS karena trombosit saya rendah sekali dan dikatakan DBD. Setelah 5 hari, trombosit saya naik lalu normal dan turun sangat rendah di hari ke-6. Setelah itu saya merasakan demam tinggi sampai 39 dan tertinggi 40 minus 1 derajat C. Selama seminggu saya rasakan sehingga susah BAB, pusing dan pokoknya rasa badan gak enak sama sekali.
Saya dirawat selama 14 hari dan sempat dilakukan observasi untuk sakit saya, antara lain, DBD, Thypus, Malaria, dan HIV AIDS. Pada suatu pagi, saya tidak demam lagi. Badan saya normal, hari itu juga saya minta pulang paksa karena kebosanan di RS.
Sampai dirumah saya memang panas lagi. Keluarga mencari ‘second opinion’ kepada beberapa dokter di Jakarta tapi gak ketemu juga. Lalu saya dipulangkan ke Yogyakarta, karena orang tua tinggal disana. Saya dirawat di rumah. Saya mengalami sakit sendi yang berlebihan sehingga saya tidak bisa menggerakkan kaki dan berjalan selama 1,5 tahun serta kerontokan dan kebotakan sebanyak 2 kali. Setiap hari demam. Timbul Sariawan.
Saya berobat ke RS Panti Rapih di Yogyakarta, sampai sekarang (*saat artikel ini ditulis). Mulanya dokterku mengatakan bahwa saya Hepatitis A. Lalu selama berobat beliau meminta dilakukan ANA Test. Yang pertama hasilnya negative. Setelah 6 bulan dari test yang I dilakukan ANA yang ke2. ( *ANA : AntiNuclear Antibody ) Hasilnya positif. Dan beliau menyatakan saya SLE ( Sistemic Lupus Erythematosus).
Saya masih berobat dengan beliau sampai sekarang dan belum ‘lepas’ obat, artinya, saya masih mengonsumsi obat – steroid sampai hari ini -
*ditulis pada 6 Oktober 2009 oleh Ettyka Firmina untuk Yayasan Lupus Indonesia
No comments:
Post a Comment