Friday 15 February 2008

Kunjungan Guru dan Karyawan Wilayah Timur



Hai-hai, kali ini kita akan laporkan hasil liputan dari Acara Kunjungan Guru dan Karyawan untuk wilayah Timur.

Nah, tujuan pertama adalah perumahan Tarakanita, tepatnya di kediaman Bapak Kirman. Waah…Bu Kirman semangat sekali menyambut kami. Rumah Bapak Kirman sudah ditata sedemikian rupa supaya kami seluruh rombongan bisa duduk manis di dalam, lengkap dengan suguhan jeruk di atas meja, hehehehe (kalo perkaran makanan cepet dahhhh). Acara dibuka oleh Mbak Yuni sebagai wakil dari rombongan untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami tersebut, yang pastinya adalah anjang kasih plus kangen – kangen ria, dong.
Kunjungan di kediaman Bapak Kirman waktu itu diwarnai curhat tentang "ganjelan" yang hati, pesan kesan dan tentu saja canda tawa.
Yang pertama mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pesan tentu saja Pak Kirman, hehehe kan tuan rumahnya. Beliau mengeluhkan perubahan logo STECE yang menurut beliau cukup mengagetkan. Coba tebak apa bedanya? Jawaban dikirim ke SMS, hehehehe becandaaaaa. Pak Kirman juga menyarankan agar Tarakanita terus mengirimkan kartu ucapan selamat Natal dan tahun Baru kepada mantan karyawan agar hubungan baik tetap terjaga. Hmm..ide bagus juga tuh, Pak !

Pesan kedua disampaikan oleh Pak Charles. Beliau sempat lho, memuji – muji Pak Kirman yang kesetiaannya pada STECE patut diacungi empat jempol, karena melebihi guru tetap (Bayangkan mengabdi selama 40 tahun tanpa diangkat sebagai guru tetap !). Tapi Pak Charles juga nggak kalah hebat, loh. Sampai masa akhir pengabdiannya, beliau tercatat sudah mengabdi selama 60 tahun !!! Beliau melemparkan pujiannya kepada Yayasan Tarakanita yang sangat mencintai anggotanya dengan cara terus mengingat orang – orang tua seperti beliau – beliau ini (aaaahhh apak, tentu saja kami akan selalu ingat akan bapak). Oya, Pak Charle juga memuji wanita – wanita Tarakanita yang mandiri (ehem...hohoho), contohnya : berani manjat untuk dekor ruangan (waaa kalo ini mah kepaksa pak hehehe), pulang malem sendiri (sekolah perempuan semua gimana mau cepet dapet pacar yang sopir pak, hahaha), wanita karier yang gak lupa sama keluarga (aminnnnnn)

Di tengah-tengah para Guru dan Karyawan yang tinggal di Kompleks Tarakanita tersebut, ada Pak Surip sedang sakit (wah pak, semoga cepat sembuh), jadi beliau agak terbatas untuk bisa bercakap-cakap dengan kami, jadi tanpa mengurangi rasa hormat kami terhadap beliau, giliran cuap-cuap dilempar ke Pak Wardhani, guru Seni kita, dengar dong apa kata beliau ini,"Aku berhasil membuka jalan bagimu biarpun aku tidak melihat apa yang aku buka." (wah dalem ya) Itu adalah kata – kata Kartini yang jadi pembuka wejangan Pak Wardhani. Ternyata perubahan logo jadi topic of the day lho, Pak Wardhani mengatakan bahwa logo adalah keunikan Stella Duce, kenapa dihilangkan ? Ada yang tahu kemana ilangnya? Sebaiknya ada sosialisasi perubahan logo, termasuk kepada orang – orang lama agar tidak terjadi kekagetan yang dialami para bapak guru kita ini, begitu katanya. Pesan – pesan Pak Wardhani ditutup dengan "geguritan" (Apa kuwi? Puisi jawa yang tiap baris terdiri dari 10 suku kata, dengan vokal akhir yang selalu sama) mau tau geguritan gubahan Pak Wardhani? Tunggu saja kalau Buku Kenangan Lustrum sudah terbit! Yang gak pesen nyesel looooo, hehehe. Tapi kali ini sesi kunjungan ke Kompleks Tarakanita harus kami sudahi dulu. Karena masih ada tempat yang harus dituju maka kami pun berpamitan dan foto bersama. Walaupun singkat, tapi kunjungan itu sangat berkesan bagi kami, karena banyak cerita lucu dan pengalaman – pengalaman seru yang juga disampaikan oleh Ibu Murbanun yang ikut dalam rombongan kami.



Tempat kedua adalah Wisma Rosari. Penuh ruangannya euy! Acara di buka oleh Mbak Dewo, dan kata sambutan kemudian disampaikan oleh Pak Kiran yang tersentuh oleh perhatian yang diberikan di Wisma Rosari, saking banyaknya yang kumpul maka diadakan absensi hehehe, ada Pak Yarso, Pak Hardi, Bu Sarinten, Bu Sriwanti, Bu Darti, Bu Joyo ( yang terkenal dengan pecel bakminya,hehehehe), Bu Sudarti, Pak Supardin, Pak Tukirman dan Mbak Eli (staf TU yang terkenal galak itu, lo) hehehe…komplit yak?
Seperti biasa, "keguyuban" berlangsung dengan hangat dan lancar, walaupun waktunya sangat terbatas karena kami harus segera melanjutkan perjalanan ke lokasi selanjutnya.

Kemudian rombongan ke makam suster – suster CB di Gejayan. Kita disana selain nyekar juga mohon doa untuk kelancaran acara lustrum. Amien

Eh, tapi ada tradisi tidak tertulis kalau kita berkunjung ke Susteran Gejayan ini. Penjarahan Hosti Grateeeeessss. Ujung – ujungnya hosti yang belum diberkati sampai potongan – potongan hostinya pun jadi rebutan. Malah pake bonus liat pembuatan hosti. Maaf ya suster dirampok, hehehe.

Nah akhirnya, berakhir sudahlah perjalanan kami hari itu. Senang, capek, tapi puassssss banget rasanya.

No comments: